Berbagi Takjil: Menebar Senyum di Jalan Andi Mallombasang
Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, selalu menjadi momen istimewa bagi keluarga besar SMA/SMK/SMP YAPIP Makassar Sungguminasa. Tahun ini, semangat berbagi diwujudkan melalui aksi pembagian takjil di jalan Andi Mallombasang, Sungguminasa. Kegiatan ini bukan sekadar tradisi, melainkan upaya untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan dan kepedulian sosial kepada siswa.
Momen Berbagi yang Menyentuh Hati
Di sore hari setelah hujan reda, para siswa dan guru bersemangat membagikan takjil kepada para pengguna jalan yang melintas. Senyum hangat dan sapaan ramah mengiringi setiap takjil yang diberikan. Momen ini menjadi sangat berharga, bukan hanya bagi penerima, tetapi juga bagi para siswa yang terlibat. Mereka merasakan kebahagiaan yang tak ternilai saat melihat senyum di wajah orang-orang yang menerima takjil.
Lebih dari Sekadar Takjil
Aksi berbagi takjil ini bukan semata-mata tentang memberikan makanan. Lebih dari itu, ini adalah tentang berbagi kebahagiaan, menebar senyum, dan menunjukkan kepedulian. Para siswa belajar untuk merasakan empati terhadap sesama, terutama mereka yang mungkin sedang dalam perjalanan dan membutuhkan sedikit penyegaran saat berbuka puasa.
Nilai-Nilai Kebaikan yang Ditanamkan
Melalui kegiatan ini, sekolah ingin menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada siswa, antara lain:
1. Kepedulian Sosial
Siswa diajak untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan peduli terhadap kebutuhan orang lain.
2. Kebersamaan
Momen berbagi takjil mempererat tali silaturahmi antar siswa, guru, dan masyarakat.
3. Rasa Syukur
Kegiatan ini menjadi wujud rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan, sekaligus mengingatkan untuk berbagi dengan sesama.
4. Pembentukan Karakter
Terlibat dalam aksi ini membantu membentuk karakter siswa menjadi pribadi yang dermawan dan bertanggung jawab sosial.
Inspirasi dari Lingkungan Internal
Semangat berbagi yang ditunjukkan oleh siswa dan guru SMA/SMK/SMP YAPIP Makassar Sungguminasa diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh warga sekolah. Momen ini mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati terletak pada kemampuan untuk berbagi dan memberi. Semoga semangat kebaikan ini terus berlanjut, tidak hanya di bulan Ramadhan, tetapi juga di hari-hari lainnya.
Verifikasi Rekening Penyaluran Tunjangan Profesi Guru
Pemerintah berupaya mempercepat penyaluran tunjangan profesi guru (TPG) dengan memotong birokrasi, dari kas negara langsung ke rekening guru. Proses ini memerlukan verifikasi rekening 1,7 juta penerima TPG, baik ASN maupun non-ASN. Data rekening dikumpulkan dari dinas pendidikan dan BPKAD, namun banyak kendala teknis ditemukan, seperti ketidaksesuaian karakter dan potensi kesalahan input.
Rekening yang terverifikasi bank dan dikonfirmasi guru akan berstatus "siap usul" (kode 16). Rekening yang belum terverifikasi atau belum dikonfirmasi guru berstatus "menunggu verifikasi" (kode 13). Masalah muncul jika rekening tidak valid (salah nama, dorman, dll.), guru harus perbaiki melalui operator simtun.
Proses verifikasi butuh waktu karena melibatkan bank dan pembersihan data. Guru diminta bersabar dan tidak menanyakan kapan munculnya rekening di Info GTK, karena tergantung kecepatan bank. Rekening gaji dari BPKAD juga sedang diverifikasi dan diharapkan segera muncul di Info GTK.
Guru yang sudah konfirmasi rekening tapi ada kesalahan nama bisa melakukan reset (maksimal 2 kali). Jika masih salah, kemungkinan terburuk adalah retur (uang kembali ke kas negara). Guru diminta memahami bahwa ini bukan birokrasi, tapi masalah teknis agar pembayaran tidak salah sasaran.
Konfirmasi rekening ada 3 tahap. Guru yang sudah konfirmasi dan rekening valid akan berstatus 16, artinya siap diusulkan dinas. Dinas juga akan verifikasi kehadiran guru sebelum pengusulan. Guru yang sudah 16 tapi berubah jadi 13, laporkan agar diperiksa.
Guru tunggal tetap bisa valid meski jam mengajar kurang, tapi harus P5. Guru piket maksimal 6, wali kelas sesuai jumlah rombel, pembina ekskul maksimal 1 per ekskul (minimal 20 murid, 1 murid maksimal 3 ekskul).
P5 semester ini dihitung sebagai jam mengajar, bukan TTM. Guru diminta sabar menunggu proses verifikasi dan pencairan TPG, karena ada banyak faktor yang mempengaruhi kecepatan proses.
Tugas Tambahan dan Ekuivalensi Jam Mengajar Guru
Selain verifikasi rekening, masalah lain yang dibahas adalah tugas tambahan guru dan ekuivalensi jam mengajar. Banyak guru mengalami kendala dalam memenuhi 24 jam mengajar yang dipersyaratkan untuk menerima tunjangan profesi.
Tugas Tambahan
Tugas tambahan seperti kepala laboratorium, kepala perpustakaan, kepala bengkel, dan ketua program keahlian harus sesuai dengan kondisi riil di sekolah.
Kepala laboratorium dan perpustakaan hanya 1 per sekolah.
Kepala bengkel 1 per bengkel, tapi 1 per konsentrasi keahlian.
Ketua program keahlian sesuai jumlah program keahlian.
Tugas tambahan lain seperti guru piket, wali kelas, dan pembina ekstrakurikuler juga memiliki aturan jumlah dan syarat yang harus dipenuhi.
Ekuivalensi
Ekuivalensi tugas tambahan diatur agar sesuai dengan beban kerja guru.
Guru piket maksimal 6 orang per sekolah.
Wali kelas sesuai jumlah rombongan belajar.
Pembina ekstrakurikuler minimal 20 siswa per ekskul, dan 1 siswa maksimal 3 ekskul.
P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila):
Untuk semester ini, P5 dihitung sebagai jam mengajar, bukan tugas tambahan, agar guru yang kekurangan jam bisa memenuhi syarat.
Aturan P5 sebagai tugas tambahan akan diterapkan pada semester berikutnya jika tidak ada perubahan kebijakan.
Linearitas
Linearitas antara sertifikasi dan mata pelajaran yang diajarkan juga menjadi perhatian.
Guru dengan sertifikasi yang tidak linear akan mengalami kendala dalam validasi jam mengajar.
Masalah linearitas pada mapel TIK dan Informatika di SMK juga menjadi perhatian khusus.
Poin-poin ini menekankan pentingnya pemahaman guru terhadap aturan tugas tambahan dan ekuivalensi, serta pentingnya pengisian data yang benar di Dapodik agar validasi jam mengajar berjalan lancar.
Kesamaan Data Rekening dengan Data Tunjangan
Pembahasan lainnya tentang kesamaan nama antara buku rekening dan data pendataan tunjangan (Dapodik, arsip, NUPTK, dll.) memang juga sangat perlu diperhatikan. Berikut adalah poin-poin pentingnya :
Pentingnya Kesamaan Nama
Nama yang tertera di buku rekening harus sama persis dengan nama yang ada di database bank.
Hal ini penting untuk menghindari penolakan transfer dari bank, karena beberapa bank memiliki sistem yang sangat sensitif terhadap perbedaan penulisan, bahkan perbedaan spasi.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa tunjangan tepat sasaran dan tidak masuk ke rekening orang lain yang memiliki nama mirip.
Kendala dan Solusi
Perbedaan penulisan nama (misalnya, perbedaan gelar, spasi, atau titik) sering terjadi dan menyebabkan rekening tidak valid.
Guru yang mengalami perbedaan nama dapat melakukan perbaikan data melalui operator Simtun.
Jika sudah terlanjur konfirmasi, guru dapat melakukan reset (maksimal 2 kali) untuk mengulangi proses konfirmasi.
Jika sudah terbit SKTP, maka guru tidak bisa melakukan reset.
Pencegahan Retur
Kesamaan nama bertujuan untuk mencegah retur, yaitu pengembalian dana ke kas negara akibat kesalahan data rekening.
Retur dapat memperlambat proses pencairan tunjangan, sehingga kesamaan nama sangat penting untuk mempercepat proses.
Peran Pihak Terkait
Pihak bank, dinas pendidikan, dan guru memiliki peran penting dalam memastikan kesamaan data rekening.
Verifikasi dan validasi data rekening oleh pihak bank dan dinas pendidikan sangat diperlukan.
Guru harus memberikan informasi yang akurat dan melakukan konfirmasi dengan teliti.
Dengan demikian, kesamaan nama antara buku rekening dan data pendataan tunjangan adalah faktor krusial dalam proses pencairan tunjangan profesi guru.